Sabtu, 22 November 2014

Ikhlas is my way !! :)

Rasulullah Saw bersabda "Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (profesional atau ahli)

(HR. Al Baihaqi dalam Syu'ab Al iman No. 5080, Haadits ini shahin dalam As silsilah As sahihah, No. 1113).


Kesabaran merupakan bagian dri syarat dalam meraih kebahagiaan. Rasul bersabda. "Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah fitnah dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar "

(hr. Abu Dawud, No 6245. Kitab Al fitan, Bab an Fi an nahti 'an as sayi' fi al fitani)



Nabi Muhammad Saw bersabda " Sungguh, amat mengagumkan keadaan orang mukmin karena semua urusan baik baginya. Apabila dirinya memperoleh nikmat/kebahagiaan, maka dia bersyukur, sehingga menjadi kebaikan baginya. Seandainya ditimpa musibah, dia bersabar, hal itu menjadi kebaikannya".

(HR. Muslim, No. 7692, Kitab Az zuhd wa ar raqaiq, Bab Al mu'minu amruhu kuluhu khairun)


Berkenaan dengan rasa syukur ini, As Syaukani meriwayatkan dari Aisyah: "pernah Rasulullah bangun dri sebagian malam melakukan shalat sampai kedua telapak kakinya membengkak. Aku berkata kepada beliau ' Mengapa engkau melakukan hal ini ya Rasulullah? padahal dosa dosa mu yang akan datang dan yang sudah lalu telah diampuni'. Nabi yang muia menjawab, "Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur?

(HR. Bukhari, No 4837, Kitab Az zakah Bab Bayanu 'anna yadu al ulyaa khairun minal yadi as suflaa)


Dari Abu Hurairah, ia berkata "Rasulullah bersabda, Ketika seorang dari kalian memandang orang yang memiliki kelebihan harta dari dirinya dan anaknya, maka hendaklah ia juga memandang orang yang lebih rendah darinya, yaitu dari apa yang telah dilebihkan kepadanya"

(HR. Muslim, No 7617, Kitab Az zuhd wa Raqaiq, Bab Hadatsana qutaibah bin said)


KEANGGUNAN pRIBADI MUHAMMAD SAW
Kesederhanaan

Kesederhanaan hidup Nabi tampak dari rumah beliau yang hanya berupa bilik bilik mungil seadanya yang berada di samping masjid nabawi. Tatkala Nabi Saw tengah berbaring di dalam biliknya, Umar bin Khatab datang menemui. Nabi segera bangkit dari vembaringannya lalu Umar melihat jejak tikar kasar membekas di tubuh mulia beliau, serta bekas bantal yang juga kasar dan keras di bawah kepala beliau. Sebagai persediaan makan Rasul sehari hari, Umar hanya melihat satu gantang gandum. Di bawah dinding biliknya, terdapat qarzh, semacam tumbuhan untuk menyamak kulit. Rerharu menyaksikan kehidupan pemimpin besar umat islam yang teramat sederhana itu, kedua mata Umar berlinang hingga menetesi pipinya. Sosok yang dikenal gagah dan tegas ini ternyata tidak mampu menahan tangis karena menyaksikan kenyataan yang dialami Muhammad Saw".
"Apa yang membuatmu menangis, Ibnu Khatab?" tegur Nabi.
" Wahai Rasulullah, bagaimana aku tidak menangis, sedang kan tikar itu telah membekas di tubuhmu, dan di tempat ini aku tidak melihat yang lain dari apa yang aku lihat. Raja Romawi dan Persia, bergelimang buah buahan dan harta, sedangkan engkau adalah utusan Allah dan hamba pilihanNya , hanya berada dalam sebuah kamar vengasingan seperti ini ". Rasulullah Saw berkata, Wahai putra Khatab, apakah kamu tidak rela, jika akhirat menjadi bagian kita, dan dunia menjadi bagian mereka? (HR. Muslim. No 3768)

Abu Hurairah berkata Rasul tidak pernah mencela makanan. Jika berselera maka beliau akan memakannya. Jika tidak, meninggalkannya tanpa mencelanya".
(HR. Bukhari, No. 3563, Kitab Al Manaqib, Bab Shifat an nabi)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda "Kekayaan bukannlah dengan banyaknya harta, tetapi oleh kayanya jiwa". (Bukhari, No 6446, Kitab Ar riqaq, Bab Al Gina gina an nafs)

Aisyah berkata, Rasulullah tidak meninggalkan satu dinar atau satu dirham pun, tidak pula meninggalkan kambing atau unta dan tidak pula mewasiatkan harta apa pun.
(HR. Bukhari No 2739, Kitab Al Washaya, Bab A Washaya)
Kesederhanaan hidup Rasul adalah pancaran dari kezuhudan sikap beliau.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda